Little boy questioned his mother, he asked what he can be in the future..with a sad smile, she tells him he can be anything he wants to be.... Boy said he’d become (an) astronaut and fly out into space crews around the universe he wanted to see the stars and also see other planets in outer space------------- "Why don’t we just keep dreaming, let’s keep our mind with dream and faith, as long as we wish we can make it come true, how old you are never forget your dream and keep dreaming "

Sunday 22 May 2016

Konfigurasi Routing Statis di Cisco Packet Tracer


Bismillahirrohmanirrohim..
Setelah membahas tentang konfigurasi beberapa routing dinamis seperti RIP, EIGRP dan OSPF sekarang saya akan membahas tentang bagaimana konfigurasi  menggunakan Routing Static pada software simulasi Cisco Packet Tracer.. Enjoy ^^


Perbedaan Routing Statis dengan Dinamis
Routing Statis
Sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. dimana setiap rute dibuat dengan cara meng-entrikannya secara manual ke dalam tabel routing.

Routing Dinamis 
Sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis, dengan cara saling berinteraksi, berkomunikasi dan bertukar informasi antara router satu dengan yang router lain dan dapat tabel routing dapat berubah sesuai dengan kondisi lalu lintas jaringan.

Routing Statik
Routing Dinamik
Berfungsi pada protocol IP
Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing
Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
Dari informasi diatas, kita sudah mengetahui perbedaan routing static dengan dinamis, dimana routing statis untuk menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lain kita harus membuat rutenya secara manual atau dientri satu persatu.

Skema :

Router
Router 1
Fa0/0
192.168.10.1/24
Se0/0/0
172.16.1.1/16
Router 2
Fa0/0
192.168.20.1/24
Se0/0/0
172.16.1.2/16
PC
PC1 & PC2
192.168.10.2/24 & 192.168.10.3/24
PC3 & PC4
192.168.20.2/24 & 192.168.20.3/24



1. Konfigurasi IP address
Setting ip address masing masing PC, klik pada icon PC, IP Configuration dan masukan ip address nya.
PC1
IP Address : 192.168.10.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
PC2
IP Address : 192.168.10.3
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.10.1
PC3
IP Address : 192.168.20.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.20.1
PC4
IP Address : 192.168.20.3
Subnet mask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.20.1

Lanjutkan dengan setting ip address masing masing interface router pada menu Command Line Interface (CLI) :
Router 1
Router>enable
Router#hostname Router1
Router1#configure terminal
Router1(config)#interface Serial0/0/0
Router1(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.0.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#interface fastEthernet 0/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit

Router 2
Router>enable
Router#hostname Router2
Router2r#configure terminal
Router2(config)#interface Serial0/0/0
Router2(config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.0.0
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#exit
Router2(config)#interface fastEthernet 0/0
Router2(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router2(config-if)#no shutdown
Router2(config-if)#exit

2. Konfigurasi Routing Statis
Selanjutnya, setting routing statis pada kedua router, ada beberapa format dalam membuat routing statis yang dengan next hop address dan exit interface.
Next hop address, adalah istilah routing yang mengacu pada router terdekat yang dapat dilalui paket, next hop adalah sebuah entri alamat IP di tabel routing, yang menentukan jalur optimal terdekat pada router terdekat.
format : 
[destination] [destination mask] [next hop]
[ip address/network address] [subnet mask] [ip router terdekat]

Exit interface, mengacu pada interface (interface lokal) mana yang akan meneruskan paket ke tujuan yang akan dicapai.
format : 
[destination] [destination mask] [interface]
[ip address/network address] [subnet mask] [FastEthernet/GigabitEthernet/Loopback/Serial/Vlan]

Pada ip route dibawah saya menentukan tujuan sebuah network artinya semua komputer dalam satu network dapat terhubung, jika ingin komputer tertentu secara spesifik tinggal gunakan ip address sebagai destination.

Cara pertama dengan next hop address :
identifikasi next hop address
Router 1
Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.20.1
Router 2
Router2(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Router2(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.20.1

Cara kedua dengan exit interface :
identifikasi exit interface
Router 1
Router1(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 serial 0/0/0
Router 2
Router2(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 serial 0/0/0 

Terakhir, coba test koneksi untuk kedua format routing statis dengan ping atau simple PDU test, dan konfigurasi routing static sudah selesai ^^




No comments:

Post a Comment